Rabu, 03 April 2013

Teknik menulis yang Efektif



Teknik menulis yang Efektif



Tidak ada yang menangkal bahwa menulis adalah sesuatu yang penting,
sebab tulisan dapat mengungkapkan pesan menulis, dan mengekspose
pikiran-pikiran serta gagasan-gagasannya. Keterampilan menulis mutlak
diperlukan untuk menulis khutbah, diktat, rekomendasi, bulletin,
pamflet, koran, dan majalah.

*Keterampilan Menulis*
Tidak sedikit orang yang enggan menulis dengan dalih kesulitan, atau
menganggap bahwa menulis adalah hobi dan bakat yang tidak dimiliki oleh
setiap orang Seorang penulis terkemuka berkata, "Jika ada penulis besar
mengatakan bahwa menulis adalah bakat, maka penulis yang lain mengatakan
bahwa faktor bakat sesuangguhnya hanya berperan 10% begi keterampilan
menulis. Sedangkan 90% lainnya merupakan hasil dari latihan menulis yang
dilakukan dengan tekun dan tidak mengenal lelah."

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis bagi seorang muslim.
a. Seorang muslim berbeda dengan non-muslim, karena ia merasa
bertanggung jawab terhadap setiap kata yang ditulisnya.
b. Penulis yang bertakwa dan menghargai dirinya, tidak sepatutnya
mencuri hasil karya orang lain dan mengklaimnya sebagai hasil karyanya
sendiri.
c. Tujuan menguasai keterampilan menulis ini bukan semata-mata untuk
mencari popularitas dan pujian orang.
d. Bahasa yang digunakan dalam karya tulis adalah bahasa yang jelas,
ringkas, dimengerti oleh pembaca dan fokus.
e. Jangan berusaha menulis untuk memikirkan hasil yang terbaik pada
karya tulis yang pertama, karena tujuan utama Anda adalah menuangkan
gagasan dan pendapat Anda diatas kertas tanpa harus memedulikan
kesalahan-kesalahan yang mungkin Anda lakukan.

*Tujuan Menulis*
Muhammad bin Hazm menyebutkan bahwa tujuan seorang muslim yang baik
dalam membuat karya tulis adalah membuat inovasi baru, melengkapi
sesuatu yang kurang, menjelaskan seuatu yang rumit, meringkas sesuatu
yang panjang tanpa mengurangi intisarinya, menghimpun sesuatu yang
berserakan, dan mengoreksi kesalahan penulis. Ketentuan ini untuk karya
tulis dalam bentuk penelitian dan buku. Menulis artikel bertujuan untuk
memaparkan kebajikan, memperingatkan kejahatan, mengingatkan orang yang
lupa, mengambil kasus-kasus dimasyarakat, memperkenalkan para ulama, dll.

*Kaidah-Kaidah Tulisan yang Efektif*
Karya tulis yang efektif harus berdasar pada kaidah-kaidah sehingga
tampil dalam format yang efektif.

Kaidah-kaidah itu antara lain:
1. Lengkap
Teks yang ditulis memuat berbagai macam dan banyak informasi, fakta atau
dalil syar'I yang diperlukan untuk mengantisipasi reaksi pembaca.

2. Simpel. Kesuksesan penyampaian pesan terletak pada pemilihan jalan
terpendek yang untuk bisa mencapai tujuan.
Simpel disini maksudnya
adalah suatu format antara singkat dan panjang. Jika suatu format
terlalu singkat, maka akan terasa kurang, sedangkan jika terlalu
panjang, maka akan menjemukan. Sebaiknya, penulis selalu konsisten pada
hal-hal dibawah ini:

a. Menghilangkan kalimat-kalimat yang tidak penting.
b. Menghilangkan kalimat-kalimat yang terulang-terulang.
c. Menghindarkan pembahasan yang melebar.
d. Menghindari kalimat yang didramatisasi secara berlebihan.
e. Menghindari kalimat yang samara tau sulit dipahami.
f. Menghindari pengantar atau pendahuluan yang terlalu panjang.

3. Akurat. Akurat dalam arti, tulisan itu konkrit dan tidak
berputar-putar pada kata-kata atau topik-topik yang umum. Ciri-ciri
tulisan yang akurat yaitu:
a. Ada penjelasan tentang istilah-istilah dan paham-paham.
b. Akurat dalam menerjemahkan kutipan dari bahasa asing.
c. Akurat dalam menyebut nama.
d. Akurat dalam menyebut tanggal dan angka.
e. Membedakan dengan jelas antara kalimat kutipan dengan kalimat penulis
dengan mencantumkan tanda petik.
f. Akurat dalam mengutip ayat, menyebutkan sumber hadits, dan pemilik
suatu pendapat secara tepat.

4. Objektif. Penulis harus membedakan antara pendapat dan fakta, netral
dan tidak memihak kecuali pada kebenaran yang didasarkan pada
dalil-dalil syar'I yang otentik. Contoh-contoh tindakan yang tidak
objektif:
a. Memberikan predikat kepada orang lan dengan predikat-predikat yang
negatif yang tidak sesuai dengan realitanya.
b. Mengabaikan peristiwa-peristiwa yang penting atau
keberhasilan- keberhasilan positif karena pelaku dan pemiliknya adalah
orang yang tidak disukai.
c. Menyajikan opini sebagai fakta.
d. Menyebutkan sisi positif tanpa menyebutkan sisi negatifnya, dan
sebaliknya.
e. Menampilkan aktivitas tertentu secara berulang-ulang sebagai sarana
promosi.

5. Jelas. Jelas disini ada dua macam, yakni jelas redaksional dan jelas
isinya.
a. Jelas redaksional, artinya susunan bahasanya sederhana dan tidak
berbelit-belit. Hal-hal yang dapat membantu kejelasan redaksional:
- Konsisten terhadap kaidah gramatika (tata bahasa).
- Konsisten terhadap kaidah penulisan huruf.
- Konsisten terhadap kaidah penggunaan tanda baca.

b. Kejelasan isi, maksudnya adalah sebuah topik tidak mungkin dijelaskan
dengan baik, kecuali apabila topik tersebut sudak dipahami dengan baik
dan benar, sebab orang yang tidak memahami suatu masalah tidak mungkin
bisa mengungkapkannya dengan jelas dan benar

Kejelasan karya tulis ditentukan oleh hal-hal berikut ini:
a. Kosakata
- Menghindari penggunaan kosakata yang memiliki lebih dari satu makna
(homonim).
- Menghindari kosakata yang sulit.
- Menghindari kosakata yang asing bagi pembaca.
- Menghindari penggunaan kosakata yang memiliki kesamaan makan secara
berlebihan.
- Boleh menggunakan kosakata yang popular seperti strategi, demokrasi, dll.

b. benar menurut kaidah tata bahasa.
- Tidak mengulangi kata kecuali terpaksa.
- Kata-kata yang ada dalam satu kalimat harus saling terkait secara
harmonis.
- Simpel tapi lengkap.
- Menggunakan susunan kalimat aktif dan bukan pasif, sebab ungkapan
langsung lebih baik daripada ungkapan tidak langsung.
- Sebaiknya, setiap kalimat hanya memuat satu gagasan saja secara lengkap.

c. Paragraf
Kumpulan dari kalimat membentuk paragraf. Kumpulan paragraf akan
membentuk artikel atau topk. Untuk Membuat paragraf yang jelas,
diperlukan rambu-rambu berikut ini:
- Gaya bahasa yang benar, menurut tata bahasa dan gaya bahasa yang harus
sesuai dengan karakter materi yang dipilih, terutama jika topiknya
adalah disiplin ilmu yang spesifik.
- Panjang paragraf harus disesuaikan dengan panjan topic.
- Pembaca merasa ada informasi baru pada tiap paragraph.
- Tidak mengulangi pesan yang sama pada paragraph-paragraf yang berdekatan.
- Tidak ada kontradiksi antara satu paragraph dengan paragraph yang lain.
- Tidak berlebihan dalam menggunakan gaya bahasa sastra.
- Membuat perumpamaan, menyebutkan kejadian, dan kisah-kisah yang relevan.

6. Relevan. Maksudnya, topik yang kita angkat harus relevan dengan
kepentingan pembaca.
Sumber inspirasi :

sumber: Penulislepas
__________________
www.iskandarnorman.blogspot.com
www.iskandarnorman.multiply.com
www.nyakkaoey.multiply.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar